Pages

Friday, November 16, 2012

Museum Perjuangan Bogor

Museum Perjuangan Bogor didirikan melalui musyawarah para tokoh Pejuang Karesidenan Bogor dengan maksud untuk mewariskan semangat dan jiwa juang serta nilai-nila ‘45 kepada generasi sekarang dan yang akan datang yang meliputi Kota dan Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Depok. Diprakasai dan diresmikan oleh Mayor Ishak Djuarsah PEKUMIL. Daerah Res. INF. 8 Suryakancana Devisi III Siliwangi, pada tanggal 10 November 1957. Pendirian museum dimaksudkan untuk mewariskan semangat dan jiwa juang serta nilai-nilai '45 kepada generasi sekarang dan yang akan datang.
Dengan sederet nama para pejuang revolusi kemerdekaan seperti  Jalan Kapten T.B. Muslihat, Jalan Mayor Oking Djajaatmadja, Jalan Merdeka, Jalan Veteran, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Dr Semeru dsb. Museum Perjuangan Bogor ini tepatnya berlokasi di Jalan Merdeka Nomor 56 Bogor Kota.
Museum Perjuangan Bogor
Flashback
Gedung yang digunakan sebagai museum, sebelumnya adalah  milik seorang pengusaha Belanda yang bernama Wilhelm Gustaf Wissner. Dibangun pada tahun 1879 yang pada awalnya digunakan sebagai gudang ekspor komoditas pertanian sebelum dikirim ke negara-negara di Eropa. Pada masa pergerakan gedung ini digunakan oleh Parindra pada tahun 1935  dengan nama gedung Persaudaraan, dan digunakan sebagai tempat kegiatan pemuda dibawah panji-panji Kepanduan Indonesia yaitu Pandu Suryawirawan.
Pada tahun 1942 digunakan sebagai gudang tentara Jepang untuk menyimpan barang-barang milik interniran Belanda, hingga pada tahun 1945 gedung ini pun di pergunakan untuk kegiatan-kegiatan menyambut , mempersiapkan sekaligus mempertahankan Kemerdekaan yang di Proklamirkan oleh The Founding Father Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Ketika tahun 1946 oleh karena kian gencarnya tekanan pihak Hindia Belanda terhadap berbagai aktifitas pergerakan pemuda di tempat tersebut, maka pada tahun itu pulalah gedung ini di kosongkan.
Museum Perjuangan Bogo: Galeri
Diantara tahun 1945-1950 dipergunakan oleh KNI Karesidenan Bogor, Gelora Rakyat, Dewan Pertahanan Karesidenan Bogor, Call Sigen RRI Perjuangan Karesidenan Bogor, GABSI Cab. Bogor, dan Kantor Pemerintah Sementara Kabupaten Bogor. Pada tahun 1952-1958 dimiliki dan ditempati oleh Umar Bin Usman Albawahab. Baru pada tanggal 20 Mei 1958 gedung ini dihibahkan dari pemiliknya yang terakhir yaitu Umar Bin Usman Albawahab menjadi Museum Perjuangan Bogor.
Baru sejak tanggal 20 Mei 1958 Gedung ini resmi menjadi milik pemerintah RI, dan berganti nama menjadi Museum Perjuangan Bogor. Di museum ini tersimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan era revolusi kemerdekaan.
Present
Sejak tahun 1990, museum ini kurang mendapat perhatian dari warga. Paling, hanya sesekali saja orang yang sekedar mampir melihat koleksi di musim ini.
Museum Perjuangan Bogor
Museum Perjuangan Bogor sebenarnya memiliki makna khusus bagi para pejuang yang pernah membela kemerdekaan 1945 silam. Bukti-bukti perjuangan pejuang kemerdekaan tersimpan rapi di Museum Perjuangan Bogor.
“Pahlawan terbaring bersimpah darah, sunyi tanpa sepatah kata, hening tiada keluh dan kesah untuk nusa bangsa dan negara. Dipersembahkan kepada para pahlawan muda remaja yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Para siswa SMP/Tjoe Gakko Bogor.
Achmad Daniel dan Banteng Soeroso yang gugur di Cibeber, Aminta, Mochtar dan Soemirat gugur di Karangtengah, Bantamer gugur di Cipelang, Tahromi gugur di Gunungpuyuh, Atje gugur/hilang di Kalibata dan lain-lain yang tak dikenal. Dari rekan-rekanmu eks siswa SMP/Tjoe Gakko Bogor, November 1987”
Museum Perjuangan Bogor: Kolam Taman
Kata-kata di atas tertanam kuat di salah satu batu nisan yang berdiri tegak di halaman depan Museum Perjuangan Bogor dan menjadi saksi bisu kekokohan pejuang dari Kota Hujan saat merebut kemerdekaan serta mengusir penjajah dari bumi Pajajaran.
Bahkan, kata-kata itu menjadi simbol rasa nasionalisme bagi beberapa orang yang pernah ikut berjuang merebut kemerdekaan. Museum Perjuangan pun menjadi simbol kebangkitan rasa nasionalisme bagi siapa pun yang mencoba datang ke museum di Jalan Merdeka ini.
Di depan bangunan, terlihat gambar arsitektur para pahlawan yang sedang berperang melawan para penjajah. Museum Perjuangan Bogor namanya, bangunan ini salah satu bangunan tua pertama di Indonesia yang memamerkan benda-benda sejarah bekas perjuangan pejuang Indonesia pada tahun 1945-1950.
Museum Perjuangan Bogor
Koleksi museum terdiri atas macam-macam senapan yang digunakan para pejuang saat merebut kemerdekaan, juga terdapat senapan hasil rampasan dari Jepang dan Inggris, mata uang serta  dilengkapi dengan diorama yang menggambarkan pertempuran di daerah Bogor dan sekitarnya. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi pakaian pejuang yang sebagian di antaranya memiliki noda darah asli.
Berbagai koleksi mata uang, senjata, baik tradisional maupun modern yang pernah digunakan untuk bertempur melawan penjajah, tersimpan rapi dan menjadi koleksi khusus di museum yang diresmikan 10 November 1957 oleh Komandan Korem 061/Suryakancana Letkol Isak Juarsa.
Tak hanya koleksi senjata dari berbagai ukuran yang masih terawat. Berbagai replika keheroikan beragam pertempuran yang pernah terjadi di wilayah Bogor kurun waktu 1945-1950 juga tersimpan rapi di museum tersebut.

Recently accessed: 2 November 2012
(Disbudpar Jawa Barat/Informasi Bogor/Informasi Wisata dan Budaya/NRM News)

No comments:

Post a Comment